Veronica Aurora Putri's

Journey

 Sekilas Mereview Buku "Kehidupan Setelah Jam 5 Sore"



Judul : Kehidupan Setelah Jam 5 Sore
Penulis : Alifah Farhana
Penerbit : Buku Mojok
ketebalan : 227 Halaman
Tahun Terbit : 2022

Selamat datang di ulasan buku pertamaku. Yap... dari sekian buku yang udah selesai ku baca, aku memilih untuk mereview buku ini dulu. Bukan tanpa alasan, selain untuk mengapresiasi penulisnya, saat membaca buku ini, sepertinya aku sedang berada di keadaan yang pas untuk membaca buku Kehidupan Setelah Jam 5 Sore. Tapi sebenernya ini alesan aja sih hahaha, karena buku yang lainnya udah lama bacanya jadi udah lupa kan, yaudah review yang baru kelar dibaca aja.
Oke langsung aja deh...
Oiya fren, aku tahu buku ini dari twitter btw, dari akun @akubacadotcom. Bagi aku pribadi, dari awal membaca sinopsinya aja menyenangkan rasanya membaca buku yang dekat sekali dengan keadaan kita, akupun sudah membayangkan bahwa cerita-cerita yang diberikan penulis mungkin bisa relate dengan fase kehidupanku saat ini maupun yang sudah pernah kualami.

katanya 'kehidupan' yang sesungguhnya itu dimulai setelah jam 5 sore. Benarkah begitu?

Dalam buku ini, mba Alifah bercerita tentang pengalamannya memasuki usia 20 tahun keatas. Usia dimana memang kita 'beranjak dewasa' dan dihadapkan dengan masalah-masalah kehidupan yang mungkin tidak terpikirkan saat kita masih remaja. Beban anak muda, pencarian jati diri, mengenal diri sendiri, dan pertanyaan-pertanyaan kehidupan. Tak hanya pengungkapan pengalaman hidupnya sendiri, ia memposisikan diri sebagai pendengar yang baik dan penyambung lidah di lingkungan keluarga, dan teman-temannya untuk pengalaman serta pembelajaran bagi pembaca. Masalah pertemanan, pekerjaan, asmara ia ceritakan dengan gaya penulisan sederhana yang jujur saja membuat saya enjoy sepanjang membaca ini. Dalam novel ini mba Alifah menyadari bahwa hidup memang jauh lebih luas dari kenyamanan yang sudah dirasakan. Hal itu ia gambarkan dengan cerita sesederhana memilih untuk pindah kamar kos setelah drama panjang karena ia sudah nyaman dengan kamar sebelumnya, dan mencari kenyamanan baru hingga akhirnya harus beradaptasi dengan kamar barunya, dan ternyata not bad :) Ia mengingat bahwa hidup akan selalu menawarkan skenario dan pilihan yang berbeda di setiap saatnya, ia percaya bahwa cara terbaik menghadapi kejutan-kejutan itu adalah dengan mengenal diri sendiri lebih baik lagi.

Entahlah tiap kali membaca cerita-ceritanya, aku selalu dibikin ngangguk-ngangguk. Salah satu part yang paling aku suka yaitu ketika ia bercerita tentang 

Pada intinya, setelah membaca buku ini, bisa memperluas sudut pandangku dalam menyelesaikan masalah. Mba Alifah juga banyak memberikan kata-kata motivasi yang bikin aku merasa 'dipuk-puk' dan bilang "iya banget sih, aku banget ini"

Buku ini cocok buat kamu yang lagi mengalami fase



 

31 DESEMBER 2021
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun baru 2022 kulalui dengan biasa saja dan sederhana. Berkumpul bersama keluarga, tak perlu merayakan yang berlebihan. Terlebih ditahun 2022 ini pandemi masih belum pergi dari negara kita, rasanya tak etis saja jika harus bersuka ria secara berlebihan ditengah bencana pandemi seperti ini. Diluar sana masih ada yang sedang berjuang mempertaruhkan kesehatannya bahkan nyawanya entah itu sebagai pasien covid-19 maupun tenaga kesehatan yang sedang bekerja. Terlepas dari itu, aku memang tidak begitu suka dengan suara kembang api yang mengagetkan itu hehehee. 


Malam itu aku hanya menuruti keinginan adikku saja hehee, seperti keluarga yang berkumpul pada umumnya, aku menyiapkan beberapa bahan bakaran seperti ikan, sosis, dan lainnya. Setelah melewati malam pergantian tahun pun, semua kembali tertidur pulas.  Aku tidak juga mengikrarkan resolusi yang banyak dan berlebihan, hanya saja memang bebrapa target sudah tertulis untuk memicu semangatku ditahun 2022. Tak banyak, hanya beberapa list skill yang harus aku pelajari ditahun ini.

1 JANUARI 2022
Niat hati ingin bersantai dirumah saja di awal tahun, tiba-tiba kedatangan saudara dari luar kotan dan ingin suasana baru alias ingin nginep di villa awalnya, karena mendadak aku tak bisa memenuhi keinginan mereka menyewa villa untuk menghabiskan waktu bersama keluarga besar akibat semua yang sudah kuhubungi penuh, alhasil saya dan keluarga hanya menghabiskan waktu singkat di Umbul Sidomukti.